Rabu, 17 Februari 2016

Pelatihan Metode Tikrar

Pada hari minggu, 14 Februari 2016 atau bertepatan dengan jumadil Ula 1437 H. Syaamil Qur’an mengadakan pelatihan akbar tahfidz Qur’an  metode tikrar, dengan diikuti oleh 1000 peserta dari Bandung dan sekitarnya.

Alhamdulillah, Islamic Boarding School Baitul Ilmi berkesempatan untuk mengirimkan dua perwakilannya pada ajang tersebut. Hal ini sebagai bentuk bukti nyata peran Baitul Ilmi sebagai pencetak kader penghafal Al Quran terdepan khususnya di Kabupaten Cianjur.

Dengan diwakili oleh Ust. Abdulloh Alhadad dan Ustzh. Nita Sri Yunita, kedua utusan tersebut berstatus sebagai Musyrif dan Musyrifah dari para santri Baitul Ilmi. Dengan harapan, selepasnya acara pelatihan tersebut, para pembina mampu mengajarkan kembali metode Tikrar kepada para santri angkatan pertama Baitul Ilmi.

Metode Tikrar

Dipercaya sebagai metode penghafal paling kuat dan paling mudah, yang juga telah di akui oleh tabiin sekelas Imam Bukhori sebagai metode hafalan terbagus. Metode tikrar diperkenalkan dengan sebuah konsep pelatihan dan motivasi.

Diawali oleh penyampaian cerita motivasi dari berbagai narasumber, salah satunya adalah Fawwaz, dan Kang Entang. Nama terakhir ini adalah seorang yang di amanahi oleh Allah sebuah kelebihan dengan tidak mampu melihat, namun dengan kelebihan tersebut tidak lantas menyurutkan semangatnya untuk berinteraksi dengan Al Qur’an. Bahkan, saat ini Kang Entang adalah penggiat Al Qur’an Braile untuk orang-orang yang berkebutuhan khusus.

Sementara, pelatihan sendiri di pimpin oleh Ust. Yudi Widiyana dengan pembawaannya yang bersemangat dan menyenangkan. Acara sendiri berlangsung selama 4 jam, yang dimulai dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 12.00 siang.

Inti dari metode tikrar ini adalah pengulangan, dimana seorang tahfiz mendapatkan hafalannya dengan cara melakukan pengulangan yang dilakukan secara terus menerus. Metode ini diklaim memiliki sifat hafalan yang relatif lebih kuat di bandingkan dengan metode hafalan biasa.

Dibekali dengan mushaf khusus cetakan dari Syaamil, Metode Tikrar ini kian mudah. Mushaf khusus metode Tikrar ini dilengkapi dengan berbagai kolom yang akan memudahkan untuk melakukan tilawah, menghafal dan murojaah. Juga dilengkapi dengan berbagai tanda khusus seperti tanda awal dan akhir dari maqro, pembagian halaman menjadi Maqro dan maqta.

Setiap peserta pada pelatihan tersebut mendapatkan sebuah mushaf tikrar, peralatan menulis, surat pernyataan komitmen sebagai penghafal Al Qur’an dan Sertifikat.

Tanggapan dan harapan

Metode Tikrar ini adalah metode terbaik untuk menghafal Al Qur’an dengan hasil hafalan yang kuat. Meski demikian, metode tikrar ini memerlukan waktu dan energi yang lebih banyak dari biasanya. Alhasil dibutuhkan motivasi dan keistiqomahan yang lebih banyak.

Dengan demikian, metode ini masih dianggap kurang tepat jika di berlakukan pada sistem kependidikan yang dipakai di Baitul Ilmi. Setiap halaman Al Qur’an, metode tikrar ini memerlukan waktu kurang lebih 12 jam, sehingga para santri tentu akan kesulitan untuk mengikuti kegiatan lain yang telah di tetapkan oleh Baitul Ilmi.

Akhirnya, metode tikrar ini akan menjadi salah satu metode yang akan di berlakukan di Pesantren Tahfiz Baitul Ilmi. Meski untuk sementara ini akan di tindak lanjuti lebih lanjut dengan memusyawarahkannya dengan bagian kesiswaan dan asrama sehingga bisa mendapat hasil metode terbaik untuk para siswa.


0 komentar:

Posting Komentar